Selasa, 23 April 2013

penyakit pada tanaman kakao


PENYAKIT-PENYAKIT PADA TANAMAN KAKAO

          Kakao (Theobroma cacao) merupakan tumbuhan berwujud pohon yang berasal dari Amerika Selatan. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai cokelat. Tanaman kakao merupakan tanaman perkebunan dan juga banyak penyakit-penyakit penting yang menyerangnya, diantaranya yaitu:
·        Vascular streak dieback (VSD)
o  Penyebab:
Penyakit VSD disebabkan oleh O. theobromae, yang dapat menyerang di pembibitan sampai tanaman dewasa.

o  Gejala penyakit
-          Gejala tanaman terserang, daun-daun menguning lebih awal dari waktu yang sebenarnya dengan bercak berwarna hijau, dan gugur sehingga terdapat ranting tanpa daun (ompong).
-          Bila permukaan bekas menempelnya daun diiris tipis, akan terlihat gejala bintik 3 kecoklatan.
-          Permukaan kulit ranting kasar dan belang, bila diiris memanjang tampak jaringan pembuluh kayu yang rusak berupa garis-garis kecil (streak) berwarna kecoklatan.
-          Penyebaran penyakit melalui spora yang terbawa angin dan bahan vegetatif tanaman.
-          Perkembangan penyakit dipengaruhi oleh kelembaban. Embun dan cuaca basah membantu perkecambahan spora. Pelepasan dan penyebaran spora sangat dipengaruhi oleh cahaya gelap.

o  Pengendalian penyakit
-          Pengendalian penyakit dengan memotong ranting/cabang terserang sampai 30cm pada bagian yang masih sehat kemudian dipupuk NPK 1,5 kali dosis anjuran.
-          Pemangkasan bentuk yang sekaligus mengurangi kelembaban dan memberikan sinar matahari yang cukup. Pemangkasan dilakukan pada saat selesai panen sebelum muncul flush.
-          Parit drainase dibuat untuk menghindari genangan air dalam kebun pada musim hujan.
   Untuk pencegahan, tidak menggunakan bahan tanaman kakao dari kebun yang terserang VSD, dan menanam klon kakao yang tahan atau toleran terhadap VSD

·        Busuk buah
o   Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh jamur P. palmivora yang dapat menyerang buah muda sampai masak. Phytophthora palmivora, Famili Pythiaceae, Ordo Pythiales

o   Gejala penyakit
-          Buah yang terserang nampak bercak bercak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari pangkal, tengah atau ujung buah. Apabila keadaan kebun lembab, maka bercak tersebut akan meluas dengan cepat ke seluruh permukaan buah, sehingga menjadi busuk, kehitaman dan apabila ditekan dengan jari terasa lembek dan basah.
-          Penyebaran penyakit dibantu oleh keadaan lingkungan yang lembab terutama pada musim hujan. Buah yang membusuk pada pohon juga mendorong terjadinya infeksi pada buah lain dan menjalar kebagian batang/cabang. Patogen ini disebarkan oleh angin dan air hujan melalui spora. Pada saat tidak ada buah, jamur dapat bertahan di dalam tanah. Penyakit ini akan berkembang dengan cepat pada daerah yang mempunyai curah hujan tinggi, kelembaban udara dan tanah yang tinggi terutama pada pertanaman kakao dengan tajuk rapat.

o   Pengendalian penyakit
-          Dilakukan dengan sanitasi kebun, mekanis (mengumpulkan dan membakar buah yang terserang) dan kultur teknis.
-          Pengaturan pohon pelindung dan pemangkasan tanaman kakao merupakan hal yang penting dilakukan terutama pada musim hujan.
-          Penanaman klon resisten atau toleran merupakan cara yang wajib diperhatikan.

·        Kanker batang
o   Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang sama dengan penyebab penyakit busuk buah. Phytophthora palmivora, Famili Pythiaceae, Ordo Pythiales

o   Gejala penyakit
-          Gejala kanker diawali dengan adanya bagian batang/cabang menggembung berwarna lebih gelap/ kehitam-hitaman dan permukaan kulit retak. Bagian tersebut membusuk dan basah serta terdapat cairan kemerahan yang kemudian tampak seperti lapisan karat. Jika lapisan kulit luar dibersihkan, maka akan tampak lapisan di bawahnya membusuk dan berwarna merah anggur kemudian menjadi coklat.
-          Penyebaran penyakit kanker batang sama dengan penyebaran penyakit busuk buah. Penyakit ini dapat terjadi karena patogen yang menginfeksi buah menjalar melalui tangkai buah atau bantalan bunga dan mencapai batang/cabang. Penyakit ini berkembang pada kebun kakao yang mempunyai kelembaban dan curah hujan tinggi atau sering tergenang air.

o   Pengendalian penyakit
-          Dapat dilakukan dengan mengupas kulit batang yang membusuk sampai batas kulit yang sehat. Luka kupasan dioles dengan fungisida tertentu.
-          Pemangkasan pohon pelindung dan tanaman kakao dilakukan agar di dalam kebun tidak lembab. Apabila serangan pada kulit batang sudah hampir melingkar, maka tanaman dipotong atau dibongkar.


·        Antraknose
       Penyakit Antraknose Colletotrichum, Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Sacc, menyerang tanaman kakao akibat sanitasi yang kurang. Kebersihan kebun kakao sangat menentukan tingkat serangan penyakit pada tanaman kakao, untuk itu petani harus sangat peduli dengan sanitasi kebun sehingga penyakit tidak berkembangbiak dan merugikan petani itu sendiri serta kebun disekelilingnya.
o   Penyebab
Penyakit antraknose disebabkan oleh jamur. C. gloeosporioides yang menyerang buah, pucuk/daun muda dan ranting muda. Colletotrichum gloeosporioides, Famili Melanconiacea, Ordo Melanconiales.

o   Gejala penyakit
-          Pada daun muda nampak bintik-bintik coklat tidak beraturan dan dapat menyebabkan gugur daun. Ranting gundul berbentuk seperti sapu dan mati.
-          Pada buah muda nampak bintik-bintik coklat yang berkembang menjadi bercak coklat berlekuk (antraknose). Buah muda yang terserang menjadi layu, kering, dan mengeriput. Serangan pada buah tua akan menyebabkan gejala busuk kering pada ujungnya.
-          Penyakit ini tersebar melalui spora yang terbawa angin ataupun percikan air hujan. Penyakit cepat berkembang terutama pada musim hjan dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi

o   Pengendalian penyakit
-          Penyakit dilakukan dengan dengan memangkas cabang & ranting yang terinfeksi, mengambil buah-buah yang sakit dikumpulkan dan ditanam atau dibakar.
-          Melakukan pemupukan (N,P,K) satu setengah kali dosis anjuran.
-          Pengaturan naungan sehingga tajuk pohon kakao tidak terkena sinar matahari langsung dan perbaikan drainase tanah untuk menghindari genangan air di dalam kebun.

Pengendalian penyakit secara terpadu juga bisa dengan:
-          Perbaikan kondisi tanaman, yaitu dengan pemupukan ekstra.
-          Perbaikan kondisi lingkungan, yaitu dengan memberikan pohon penaung secukupnya.
-          Sanitasi, yaitu dengan menghilangkan ranting-ranting yang telah kering dan buah-buah busuk.
-          Penyemprotan fungisida, yaitu untuk melindungi flush yang tumbuh, dengan fungisida berbahan aktif Mankozeb (misal Dithane M 45) 0,5% formulasi, Prokloras (Sportak 450 EC) 0,1% formulasi, atau Karbendasim (Derosal) 0,2% formulasi.
-          Eradikasi, yaitu membongkar tanaman yang terserang berat.
-          Penanaman klon yang tahan, misal Sca 6, Sca 12 atau hibridanya.


·        Jamur akar
o   Penyebab
Ganoderma philippii, Fomes lamaoensis, Rigidoporus lignosus/Fomes lignosus

o   Gejala penyakit
Ada tiga jenis penyakit jamur akar pada tanaman kakao, yaitu:
(1) Penyakit jamur akar merah
(2) Penyakit jamur akar coklat
(3) Penyakit jamur akar putih.
Ketiganya menular melalui kontak akar, umumnya penyakit akar terjadi pada pertanaman baru bekas hutan. Pembukaan lahan yang tidak sempurna, karena banyak tunggul dan sisa-sisa akar sakit dari tanaman sebelumnya tertinggal di dalam tanah akan menjadi sumber penyakit.
Ketiga jenis penyakit ini mempunyai gejala: daun menguning, layu dan gugur, kemudian diikuti dengan kematian tanaman. Untuk mengetahui penyebabnya, harus melalui pemeriksaan akar.

o   Pengendalian penyakit
Pencegahan penyakit dilakukan dengan membongkar semua tunggul pada saat persiapan lahan terutama yang terinfeksi jamur akar. Lubang bekas bongkaran diberi 150gr belerang dan dibiarkan minimal 6 bulan. Pada saat tanam diberi 100 gr Trichoderma sp. per lubang.
Pada areal pertanaman, pohon kakao yang terserang berat dibongkar sampai ke akarnya dan dibakar di tempat itu juga. Lubang bekas bongkaran dibiarkan terkena sinar matahari selama 1 tahun. Minimal 4 pohon di sekitarnya diberi Trichoderma sp. 200gr/pohon pada awal musim hujan dan diulang setiap 6 bulan sekali sampai tidak ditemukan gejala penyakit akar di areal pertanaman kakao tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar